Asal kata
Candi Pawon
Dalam Bahasa Jawa kata pawon berarti
dapur atau tempat yang biasa digunakan untuk memasak. J.G. de Casparis
mengatakan bahwa katapawon berasal dari kata perawuan atau
perabuan. Sedangkan penduduk sekitar mengungkapkan bahwa kata pawon berasal
dari pawuan yang berarti tempat pembuangan atau pembakaran
sampah. Semua kata tersebut merujuk pada satu hal yakni adanya api atau proses
pembakaran di Candi Pawon. Entah hipotesis mana yang benar, namun di dalam
bilik candi terdapat 6 lubang angin yang bisa berfungsi sebagai tempat
keluarnya asap hasil pembakaran. Lubang angin ini tentu saja menjadi pembeda
arsitektur Candi Pawon dengan candi-candi lain yang biliknya tertutup rapat.
Selain dinamakan Candi Pawon, penduduk lokal juga menyebutnya dengan nama Candi
Brajanalan yang berasal dari kata vajra (halilintar) dan anala (api).
Letak candi Pawon
Letak candi Pawon
Candi Pawon yang terletak di desa Borobudur, Kecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah . Candi Pawon terletak 1,5
km ke arah barat dari Candi Mendut dan ke arah timur dari Candi Borobudur, juga
merupakan sebuah candi Budha.
Relief Candi
Pawon
Saat diteliti secara lengkap pada reliefnya, ternyata
merupakan permulaan relief Candi Borobudur.
Fungsi Candi
Pawon
Banyak orang mengira Candi Pawon merupakan sebuah
makam, namun setelah diteliti ternyata merupakan tempat untuk menyimpan senjata
Raja Indera yang bernama Vajranala.
Bahan dasar Candi Pawon
Candi ini terbuat dari batu gunung berapi.
Gaya seni
bangunan Candi Pawon
Ditinjau dari seni bangunannya merupakan gabungan seni
bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Candi ini berada di atas teras dan tangga yang
agak lebar. Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa (dagoba) dan
dinding-dinding luarnya dengan gambar-gambar simbolis. Candi yang berbentuk
persegi empat dengan atap bertingkat dan sebuah bilik di dalamnya ini berukuran
jauh lebih kecil dibandingkan dengan Candi Mendut.
Hiasan kala makara terpampang di atas pintu masuk
candi. Atap candi yang berbentuk limas dihiasi dengan stupa-stupa berukuran
kecil. Sebagai penggambaran dari Gunung Meru, di dinding Candi Pawon terdapat
relief mahluk kayangan seperti kinara-kinari (burung berkepala manusia), relief
pundi-pundi, relief pohon kalpataru atau pohon hayati, dan relief bodhisattva.
Semua relief tersebut terpahat pada dinding luar candi. Sedangkan di dalam
candi, tidak ada satupun relief atau arca yang ditemui, yang ada hanyalah bilik
kosong.
Kaitan
antara candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Barabudhur
Candi Pawon dan Candi Barabudhur yang berada pada satu
garis lurus mendasari dugaan bahwa ketiga candi Buddha tersebut mempunyai
kaitan yang erat. Selain letaknya, kemiripan motif pahatan di ketiga candi
tersebut juga mendasari adanya keterkaitan di antara
ketiganya. Poerbatjaraka, bahkan berpendapat bahwa candi Pawon
merupakan upa angga (bagian dari) Candi Barabudhur.
Tersusun dari batuan vulkanik dengan perpaduan gaya
bangunan Hindu Jawa kuno dan India, serta kemiripan corak ragam hias dengan
Candi Mendut dan Candi Borobudur, para ahli sepakat bahwa ketiga candi ini
dibangun pada abad yang sama. Hal ini dipertegas dengan Prasasti Kayumwungan
atau Prasasti Karangtengah yang bertanggal 26 Mei 824 Masehi.
Jam buka:
Senin - Minggu, pukul 07:00 - 18:00 WIB
Senin - Minggu, pukul 07:00 - 18:00 WIB
Harga tiket:
- Wisatawan
domestik: Rp 1.800 (untuk Candi Pawon dan Candi
Mendut)
- Wisatawan
mancanegara: Rp. 3.300 (untuk Candi Pawon dan Candi
Mendut)
Keunikan
Bentuk candi berukuran lebih kecil dibandingkan candi
Mendut. Candi Pawon merupakan Candi Budha yang seni bangunannya merupakan
gabungan seni bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Candi ini terbuat dari batu
gunung berapi. Candi Pawon ini berada di atas teras dan tangga yang agak lebar.
Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa. Dinding-dinding luar candi dihias
dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan
kinara-kinari. Kinari merupakan gambaran makhluk setengah manusia setengah
burung. Kinari digambarkan berkepala manusia berbadan burung. Tata gerak kinari
pada masing-masing sisi berbeda satu dengan yang lain. Melihat ornamen-ornamen
yang ada, diduga kuat candi Pawon merupakan bagian dari candi Borobudur. Hal
ini didasarkan pada relief-relief yang terdapat pada Candi Pawon yang merupakan
permulaan relief Candi Borobudur.
Pemugaran
Candi Pawon
Candi Pawon dipugar tahun 1903. Pemugaran ini
selesai pada tahun 1904 mengingat terdapat ukiran angka 1904 di pintu masuk
candi, bagian kiri atas. Candi Pawon terletak di tengah perkampungan. Tata
letak ini tentu tidak menguntungkan dari sisi sudut pandang. Meski demikian
kegagahan candi ini tetap tampak.
ulasan menarik
BalasHapusTips memperbesar burung si otong https://www.youtube.com/watch?v=EQamWdx-kSA
BalasHapuskeren komentar balik ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com
BalasHapus