Sabtu, 31 Maret 2012
Tipu Daya "April Mop"
Sebenarnya ketika saya terbangun pagi-pagi saya menunggu tanggal 1 April ini untuk dijahili dan menjahili teman-teman. Tetapi sebelumnya saya iseng-iseng menelusuri sejarah April Mop dan setelah membacanya saya mendapat fakta-fakta yaitu sebagai berikut:
Sejarah April Mop
April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.
Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku pada tanggal 1 April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.
Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.
Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.
Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.
Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.
Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.
Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.
Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.
Sementara teori lain menyatakan April Mop pertama berasal dari Eropa pada Abad Pertengahan. Beberapa jejak April Mop di mitologi Romawi, khususnya terdapat pada kisah Ceres, Dewi panen, dan putrinya, Proserpina.
Dewa orang mati Pluto menculik Proserpina dan membawanya tinggal bersama di dunia ‘bawah’. Gadis ini memanggil ibunya, namun Ceres hanya bisa mendengar gema suara putrinya, dan upaya pencariannya menjadi sia-sia.
‘Tugas bodoh’ atau kejar-kejaran sia-sia semacam ini pun menjadi lelucon praktis populer di Eropa di abad kemudian.
Teori paling dikenal mengenai asal-usul April Mop adalah, peralihan kalender Julian menjadi Gregorian yang digunakan di akhir abad ke-16. Berdasar kalender Julian, Tahun Baru dirayakan selama sepekan antara 25 Maret hingga 1 April. Namun, untuk kalender Gregorian, Tahun Baru dirayakan pada 1 Januari.
Mereka yang tak mengetahui hal ini bersikeras menganut tradisi lama dan tetap membuat lelucon di sekitar Tahun Baru lama. Namun teori ini tak dapat menjelaskan mengapa tradisi lelucon ini tak menyebar ke negara-negara lain di Eropa yang tak mengadopsi kalender Gregorian di kemudian hari.
Setelah mengetahui fakta-fakta tersebut, saya menjadi ingin tahu rahasia-rahasia lain di dalam sejarah April Mop itu sendiri. Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda sendiri, mungkin terkena bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari.
Minggu, 25 Maret 2012
Candi Pawon
Asal kata
Candi Pawon
Dalam Bahasa Jawa kata pawon berarti
dapur atau tempat yang biasa digunakan untuk memasak. J.G. de Casparis
mengatakan bahwa katapawon berasal dari kata perawuan atau
perabuan. Sedangkan penduduk sekitar mengungkapkan bahwa kata pawon berasal
dari pawuan yang berarti tempat pembuangan atau pembakaran
sampah. Semua kata tersebut merujuk pada satu hal yakni adanya api atau proses
pembakaran di Candi Pawon. Entah hipotesis mana yang benar, namun di dalam
bilik candi terdapat 6 lubang angin yang bisa berfungsi sebagai tempat
keluarnya asap hasil pembakaran. Lubang angin ini tentu saja menjadi pembeda
arsitektur Candi Pawon dengan candi-candi lain yang biliknya tertutup rapat.
Selain dinamakan Candi Pawon, penduduk lokal juga menyebutnya dengan nama Candi
Brajanalan yang berasal dari kata vajra (halilintar) dan anala (api).
Letak candi Pawon
Letak candi Pawon
Candi Pawon yang terletak di desa Borobudur, Kecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah . Candi Pawon terletak 1,5
km ke arah barat dari Candi Mendut dan ke arah timur dari Candi Borobudur, juga
merupakan sebuah candi Budha.
Relief Candi
Pawon
Saat diteliti secara lengkap pada reliefnya, ternyata
merupakan permulaan relief Candi Borobudur.
Fungsi Candi
Pawon
Banyak orang mengira Candi Pawon merupakan sebuah
makam, namun setelah diteliti ternyata merupakan tempat untuk menyimpan senjata
Raja Indera yang bernama Vajranala.
Bahan dasar Candi Pawon
Candi ini terbuat dari batu gunung berapi.
Gaya seni
bangunan Candi Pawon
Ditinjau dari seni bangunannya merupakan gabungan seni
bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Candi ini berada di atas teras dan tangga yang
agak lebar. Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa (dagoba) dan
dinding-dinding luarnya dengan gambar-gambar simbolis. Candi yang berbentuk
persegi empat dengan atap bertingkat dan sebuah bilik di dalamnya ini berukuran
jauh lebih kecil dibandingkan dengan Candi Mendut.
Hiasan kala makara terpampang di atas pintu masuk
candi. Atap candi yang berbentuk limas dihiasi dengan stupa-stupa berukuran
kecil. Sebagai penggambaran dari Gunung Meru, di dinding Candi Pawon terdapat
relief mahluk kayangan seperti kinara-kinari (burung berkepala manusia), relief
pundi-pundi, relief pohon kalpataru atau pohon hayati, dan relief bodhisattva.
Semua relief tersebut terpahat pada dinding luar candi. Sedangkan di dalam
candi, tidak ada satupun relief atau arca yang ditemui, yang ada hanyalah bilik
kosong.
Kaitan
antara candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Barabudhur
Candi Pawon dan Candi Barabudhur yang berada pada satu
garis lurus mendasari dugaan bahwa ketiga candi Buddha tersebut mempunyai
kaitan yang erat. Selain letaknya, kemiripan motif pahatan di ketiga candi
tersebut juga mendasari adanya keterkaitan di antara
ketiganya. Poerbatjaraka, bahkan berpendapat bahwa candi Pawon
merupakan upa angga (bagian dari) Candi Barabudhur.
Tersusun dari batuan vulkanik dengan perpaduan gaya
bangunan Hindu Jawa kuno dan India, serta kemiripan corak ragam hias dengan
Candi Mendut dan Candi Borobudur, para ahli sepakat bahwa ketiga candi ini
dibangun pada abad yang sama. Hal ini dipertegas dengan Prasasti Kayumwungan
atau Prasasti Karangtengah yang bertanggal 26 Mei 824 Masehi.
Jam buka:
Senin - Minggu, pukul 07:00 - 18:00 WIB
Senin - Minggu, pukul 07:00 - 18:00 WIB
Harga tiket:
- Wisatawan
domestik: Rp 1.800 (untuk Candi Pawon dan Candi
Mendut)
- Wisatawan
mancanegara: Rp. 3.300 (untuk Candi Pawon dan Candi
Mendut)
Keunikan
Bentuk candi berukuran lebih kecil dibandingkan candi
Mendut. Candi Pawon merupakan Candi Budha yang seni bangunannya merupakan
gabungan seni bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Candi ini terbuat dari batu
gunung berapi. Candi Pawon ini berada di atas teras dan tangga yang agak lebar.
Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa. Dinding-dinding luar candi dihias
dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan
kinara-kinari. Kinari merupakan gambaran makhluk setengah manusia setengah
burung. Kinari digambarkan berkepala manusia berbadan burung. Tata gerak kinari
pada masing-masing sisi berbeda satu dengan yang lain. Melihat ornamen-ornamen
yang ada, diduga kuat candi Pawon merupakan bagian dari candi Borobudur. Hal
ini didasarkan pada relief-relief yang terdapat pada Candi Pawon yang merupakan
permulaan relief Candi Borobudur.
Pemugaran
Candi Pawon
Candi Pawon dipugar tahun 1903. Pemugaran ini
selesai pada tahun 1904 mengingat terdapat ukiran angka 1904 di pintu masuk
candi, bagian kiri atas. Candi Pawon terletak di tengah perkampungan. Tata
letak ini tentu tidak menguntungkan dari sisi sudut pandang. Meski demikian
kegagahan candi ini tetap tampak.
Selasa, 20 Maret 2012
Makalah Terorisme
A. Definisi
Terorisme
Menurut
Prof. Brian Jenkins, Phd., terorisme merupakan pandangan yang subjektif. Tidak
mudahnya merumuskan definisi Terorisme, tampak dari usaha Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) dengan membentuk Ad Hoc Committee on Terrorism tahun 1972 yang bersidang selama tujuh tahun tanpa menghasilkan
rumusan definisi.
Menurut US Departements of State and Defense, terorisme adalah
kekerasan yang bermotif politik dan dilakukan oleh agen negara atau kelompok
subnasional terhadap sasaran kelompok non kombatan. Biasanya dengan maksud
untuk memengaruhi audien. Terorisme internasional adalah terorisme yang
melibatkan warga negara atau wilayah lebih dari satu negara.
Menurut Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Terorisme, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 1, Tindak Pidana Terorisme adalah
segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-Undang ini. Mengenai perbuatan apa saja yang
dikategorikan ke dalam Tindak Pidana Terorisme, diatur dalam ketentuan pada Bab
III (Tindak Pidana Terorisme), Pasal 6, 7, bahwa setiap orang dipidana karena
melakukan Tindak Pidana Terorisme, jika:
1. Dengan sengaja
menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan menimbulkan suasana teror atau
rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat
massal, dengan cara merampas kemerdekaan atau menghilangkan nyawa dan harta
benda orang lain atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap
obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik
atau fasilitas internasional (Pasal 6).
2. Dengan sengaja
menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan bermaksud untuk menimbulkan
suasana terror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan
korban yang bersifat massal, dengan cara merampas kemerdekaan atau
menghilangkan nyawa dan harta benda orang lain atau mengakibatkan kerusakan
atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup
atau fasilitas publik atau fasilitas internasional (Pasal 7).
Dan seseorang
juga dianggap melakukan Tindak Pidana Terorisme, berdasarkan ketentuan pasal 8,
9, 10, 11 dan 12 Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Terorisme. Dari banyak
definisi yang dikemukakan oleh banyak pihak, yang menjadi ciri dari suatu
Tindak Pidana Terorisme adalah:
1. Adanya rencana untuk
melaksanakan tindakan tersebut.
2. Dilakukan oleh suatu
kelompok tertentu.
3. Menggunakan kekerasan.
4. Mengambil korban dari
masyarakat sipil, dengan maksud mengintimidasi pemerintah.
5. Dilakukan untuk mencapai
pemenuhan atas tujuan tertentu dari pelaku, yang dapat berupa motif sosial,
politik ataupun agama.
Definisi menjadi penting ketika menempatkan bersama
data guna menguji tujuan, kecenderungan dan aspek-aspek lain terorisme.
Informasi yang jelas diperlukan sehingga suatu peristiwa dapat diklasifikasikan
sebagai aksi terorisme untuk tujuan empiris. Untuk itu, perlu dipilih stu
definisi dan yang paling mendekati adalah definisi yang dikeluarkan oleh Deplu
AS dan PBB setelah peristiwa 11/9.[1]
Tinjauan Dari Aspek Politik
Aksi teror tidak tidak mengenal
diskriminatif target, membuat keharusan membangun sistem keamanan terhadap
manusia dan obyek vital baik militer maupun non militer di banyak negara.
Dampak terorisme di bidang politik, antara lain : Gangguan terhadap
kehidupan demokrasi, roda pemerintahan tidak berjalan lancar, Pemerintah yang
lemah bisa jatuh. Berbagai kerja sama internasional dikembangkan untuk mendesak
langkah kooperatif dalam melawan terorisme. Perang melawan terorisme, perdebatan
politik terjadi di sejumlah negara, termasuk di Indonesia, antara upaya
membangun sistem keamanan dengan pembatasan kebebasan di satu sisi dan antara
sistem keamanan nasional dengan multi nasional di sisi lainnya.
Tinjauan Dari Aspek Ekonomi
Jaringan teroris sangat
memerlukan sumber dana maupun sumber daya manusia untuk melakukan aksinya. Dana
merupakan satu hal penting, bukan hanya untuk pembelian senjata, alat-alat
penghancur bahan peledak untuk bom, tetapi juga untuk mempertahankan hidup
sel-sel pengikutnya. Dana didapatkan dari kegiatan ilegal perdagangan,
prostitusi, judi dan sebagainya. Melalui pencucian uang hasil kejahatan
komersial, penyelundupan dan korupsi, dana menjadi bersih asal usulnya, sah dan
sulit ditelusuri. Mengingat sangat kompleksnya masalah pencucian uang karena
terkait dengan pendeteksian dini dan harus dilakukan secara tertutup, maka
institusi intelijen sangat diperlukan di dalam perumusan pencegahan terhadap
kejahatan terorganisir.
Tinjauan Dari Aspek Sosial Budaya
dan Agama
Aksi terorisme belum dapat
dihentikan, artinya sekalipun perang melawan terorisme gencar dilaksanakan dan
agenda hubungan internasional untuk komitmen bersama melawannya, serangan
terorisme terus berlangsung. Terorisme tegas dinyatakan tidak bisa dikaitkan dengan
agama tertentu, karena semua agama mengutuk terorisme. Namun untuk melawan
terorisme tidak salah bila menggunakan metode lain yaitu menggunakan soft power persuasif
antara lain mengikut sertakan tokoh-tokoh agama dalam upaya menetralisir
pembibitan dan peneyebaran ajaran radikalisme.
Tinjauan Dari Aspek Kemajuan
Teknologi
Bagi kaum teroris menjalin komunikasi dengan dunia luar melalui
internet, merupakan sarana utamanya, melalui pembuatan situs online maka
komunikasi lintas negara dapat dilakukan dengan leluasa tanpa diketahui siapa,
apa dan bagaimana, kecuali hanya kelompok jaringannya yang dapat mengerti.
Teknologi cyber (dunia maya) dimanfaatkan untuk tindak kejahatan cyber crime dengan
istilah hacking, carding dan hosting serta penyebar luasan artikel melalui
situs jihad. Namun hingga kini, aparat keamanan dan intelijen masih banyak
kekurangan yang dihadapi, belum memiliki pegangan security management, termasuk
peralatan pengamanannya.
Tinjauan Dari Aspek Kebijakan
Untuk melawan terorisme membutuhkan
sebuah kebijakan penanggulangan terorisme yang bersifat komprehensif baik dalam
tataran kewenangan maupun pelaksanaan kontra terorisme yang bersifat umum dan
menyeluruh. Diperlukan cakupan dua bidang kebijakan namun bersamaan dalam
melawan terorisme di Indonesia, yaitu :
Kebijakan utama yang merupakan pencegahan untuk menghilangkan peluang bagi tumbuh suburnya terorisme di dalam sendi kehidupan masyarakat pada aspek keadilan, demokrasi, kesenjangan, pengangguran, kemiskinan, budaya KKN, kekerasan dan sebagainya. Kebijakan yang melahirkan aturan-aturan untuk mempersempit peluang terjadinya aksi teror dalam artian mempersempit ruang maupun sumber daya teroris.
Tinjauan Dari Aspek Implementasi Penanggulangan Terorisme
Kebijakan utama yang merupakan pencegahan untuk menghilangkan peluang bagi tumbuh suburnya terorisme di dalam sendi kehidupan masyarakat pada aspek keadilan, demokrasi, kesenjangan, pengangguran, kemiskinan, budaya KKN, kekerasan dan sebagainya. Kebijakan yang melahirkan aturan-aturan untuk mempersempit peluang terjadinya aksi teror dalam artian mempersempit ruang maupun sumber daya teroris.
Tinjauan Dari Aspek Implementasi Penanggulangan Terorisme
Impelementasi memerangi aksi terorisme dilakukan melalui upaya-upaya
reprsif, preventiv, preemtif, resosialisasi dan rehabilitasi serta pengembangan
infra struktur pendukung. Terdapat beberapa hambatan dalam pemberantasan
terorisme bahwa pertama, langkah-langkah operasional penindakan terhadap aksi
teror di kawasan khususnya Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dianggap oleh
sebagian kalangan masyarakat merupakan skenario yang dipaksakan oleh
negara-negara maju kepada negara lemah dalam bidang politik, ekonomi, militer
dan teknologi. Kedua, adanya trauma masa lalu berdasarkan pengalaman bahwa
aparat keamanan dan sistem hukum untuk menangani terorisme untuk kepentingan
kelompok penguasa dalam rangka mengembalikan kekuasaan otoriter seperti
sebelumnya. Kedua hal tersebut menimbulkan keengganan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam proses politik memerangi terorisme.
B.
Terorisme di Indonesia
Beberapa peristiwa terorisme menunjukkan adanya mata rantai antara kelompok dalam dan luar
negeri. Dari hasil pengungkapan kasus di Indonesia merupakan jaringan teroris
Internasional dimana keberadaanya dengan segala aktifitasnya tidak dapat
terdeteksi secara dini sehingga sulit untuk dicegah dan ditangkal.
Berbagai peristiwa pengeboman
memakan korban jiwa dan merusak sarana dan prasarana yang ada. Beberapa peristiwa
aksi teroris yang terjadi signifikan di Indonesia antara lain :
1998, di Gedung Atrium Senin,
Jakarta
1999, di Plaza Hayam Wuruk dan
Masjid Istiqlal Jakarta.
2000, di Gereja GKPI dan Gereja
Katolik Medan serta rumah Dubes Filipina
2000 dan 2001, Peledakan di beberapa
Gereja di malam Natal.
2002, Peledakan di Kuta Bali, Mc
Donald Makasar
2003, Peledakan di JW Marriot
2004, Peledakan di Kedubes Australia
2005. Peledakan bom Bali II
Aksi-aksi teror tersebut bila terus berlanjut akan dapat mengancam stabilitas
politik dan keamanan yang pada gilirannya akan menghambat kelancaran
pembangunan nasional.
C. Peran Pemerintah dalam Menanggulangi Terorisme di
Indonesia
Pemerintah telah
melakukan berbagai upaya khususnya langkah-langkah aparat
keamanan dalam pengungkapan pelaku terorisme, mendapat tanggapan
beranekaragam dikalangan masyarakat, khususnya kelompok umat Islam yang sensitif terhadap isu terorisme
karena dikaitkan dengan agama islam. Menguatnya perbedaan
sikap pro dan kontra sesuai tanpa memperdulikan kepentingan nasional,
menimbulkan rasa saling curiga dikalangan masyarakat dan ketidak percayaan
terhadap pemerintah khususnya aparat keamanan dalam menangani terorisme di
Indonesia. Selain itu kerjasama tingkat ASEAN telah dilaksanakan. Sikap kehati-hatian pemerintah Indonesia dalam mencegah dan menanggulangi teroris, dapat dilihat dari
kebijakan dan langkah-langkah antisipatif, terkait dengan peristiwa Bali
tanggal 12 Oktober 2002. Dalam melakukan pencegahan dan penanggunalanan
terorisme pemerintah telah membentuk lembaga-lembaga khusus guna menghadapi
terorisme yang berkembang di tanah air belakangan ini, lembaga-lembaga tersebut
antara lain :
1. Intelijen
Aparat intelijen yang dikoordinasikan oleh Badan Intelijen
Negara (Keppres No. 6 Tahun 2003), yang telah melakukan kegiatan dan koordinasi
intelijen dan bahkan telah membentuk Joint Analysist Terrorist (JAT) upaya
untuk mengungkap jaringan teroris di Indonesia.
2. TNI dan POLRI
TNI dan POLRI telah meningkatkan kinerja satuan anti terornya. Upaya penangkapan
terhadap mereka yang diduga sebagai jaringan terorisme di Indonesia sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku masih mendapat reaksi kontroversial dari
sebagian kelompok masyarakat dan diwarnai berbagai komentar melalui media massa
yang mengarah kepada terbentuknya opini seolah-olah terdapat tekanan asing.
3. Kerjasama Internasional
Pemerintah Indonesia melakukan kerjasama dengan beberapa negara seperti Thailand, Singapura,
Malaysia, Philipina, dan Australia, bahkan negara-negara seperti Amerika
Serikat, Inggris, Kanada, Perancis, dan Jepang.
Kekhawatiran masyarakat terhadap bahaya teror bom masih
ada. Hal ini apabila tidak segera ditangani secara bijak akan mempengaruhi roda
perekonomian. Di sisi lain, penindakan, penangkapan atau pemeriksaan oleh
aparat terhadap siapa dan organisasi yang ada di masyarakat perlu sikap
hati-hati, agar tidak menimbulkan sentimen negatif di kalangan masyarakat itu
sendiri, pemerintah diangapnya diskriminatif atau muncul berbias pada permasalahan
baru yang bernuansa SARA.
- Permasalahan yang Dihadapi Pemerintah dalam Menanggulangi Terorisme
Permasalahan yang dihadapi dalam pencegahan
dan penanggulangan terorisme yaitu: penegakan hukum terhadap sistem kejahatan terorisme masih lemah.
Kualitas SDM mudah dimanfaatkan dan masih rentan terhadap aksi penggalangan
menjadi simpatisan kelompok teroris. Tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman terorisme masih lemah. Kemampuan aparat keamanan
dalam mendeteksi dini, menangkal, mencegah dan menangkap kelompok teroris masih
terkendala baik peralatan maupun koordinasi di lapangan.
Lemahnya penegakan hukum dan sistem
keamanan kawasan, dimanfaatkan oleh para penyelundup untuk penyelundupan
senjata api masuk ke Indonesia dengan sasaran daerah-daerah konflik seperti
Aceh dan Poso. Kelompok Abu Sayyaf di Filipina disinyalir ada kaitan dengan
jaringan kelompok teroris internasional dan kelompok Al Jemaah Al lslamiyah di
Indonesia. Kelompok Al Jemaah Al Islamiyah yang merupakan jaringan teroris internasional
lahir di wilayah Johor Malaysia pada tahun 1995.
Adanya kelompok untuk mengubah
Pancasila dengan Ideologi lain yang berorientasi kepada agama, faham liberal
atau faham sosialis/komunis. Permasalahan pelaksanaan Otonomi Daerah dan
pemekaran wilayah di beberapa daerah di Indonesia terkesan dipaksakan. Proses
demokrasi yang tidak didukung oleh budaya partisipasi politik akan menimbulkan
sikap arogansi, ingin kebebasan yang tanpa batas dan bermuara pada
disintegrasi. Kondisi demikian merupakan suasana nyaman tumbuhnya aksi teror
pemaksaaan kehendak.
Krisis ekonomi yang berkepanjangan
mengakibatkan rapuhnya sistem ekonomi bangsa terhadap daya saing perdagangan
global, semakin jauh ketertinggalan dari kemampuan memiliki posisi tawar
ekonomi di mata dunia. Berakibat pada kemiskinan masyarakat yang tidak
tertolong dan pada gilirannya masyarakat memilih caranya sendiri yaitu jalan
radikal kekerasan teror tanpa menghiraukan jatuhnya korban yang tidak berdosa.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama informasi dan komunikasi dapat mempengaruhi lunturnya
semangat kebangsaan, rasa cinta tanah air, kesadaran bela negara dan kesadaran
mendahulukan kepentingan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan
umum. Masih adanya keinginan sekelompok umat muslim untuk menegakkan syariat
Islam sebagai landasan hidup bangsa Indonesia melalui serangkaian kegiatan
jalur formal maupun non formal dan tidak jarang dlakukan secara ekstrim radikal
sehingga dapat berpengaruh terhadap keharmonisan hubungan antar umat beragama,
yang rentan menimbulkan perselisihan dan konflik antar agama.
Masih terjadi berbagai konflik di
beberapa daerah di wilayah Indonesia yang masih berpotensi, seperti Poso, Papua
dan beberapa daerah lainnya. Kasus-kasus pembalakann liar, pencucian uang dan
pengamanan sumber daya alam dari praktek-praktek kegiatan ilegal ekonom lainnya akan
bermuara pada stabilitas terganggu, berakibat ketidakpercayaan masyarakat
kepada aparat keamanan dan penegak hukum semakin kental.
[1] Djelantik, Sukarsini. 2010. Terorisme Tinjauan Psiko-Politis, Peran Media, Kemiskinan, dan Keamanan
Nasional. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, hal 188.
Perang Dunia 2, Peristiwa Serangan Bom di Nagasaki
Nagasaki dan
Radiasi
Aku tak pernah tahu mengapa
aku dilahirkan dengan nama Hikari Setsuko pada tanggal 9 November 1931 di kota
Nagasaki. Kehidupanku sudah berbeda dengan kehidupan wanita lain di dunia ini.
Ketika orang lain tetap bersekolah pada usia 14 tahun, aku dan teman-temanku
harus bekerja. Pada jaman itu para pemuda umumnya dikirim ke medan perang.
Karena kurangnya tenaga kerja, terpaksa kaum wanita di pekerjakan di
pabrik-pabrik pembuatan alat perang. Setipa hari kaum wanita diharuskan bekerja
untuk keperluan perang sehingga tidak ada waktu lagi untuk bersekolah. Kebetulan
pada tanggal 6 Agustus 1945 merupakan hari libur, jadi aku tidak harus masuk
kerja. Aku putuskan untuk tinggal di rumah agar bisa beristirahat lebih lama.
Karena aku sadar walaupun hidup ini berat dan harus bekerja keras, aku juga
harus punya waktu untuk mengistirahatkan tubuhku.
Letak rumahku berada sekitar 1,7 km dari pusat
meledaknya bom atom. Aku yang berada dalam rumah saat itu, seperti melihat
kilat menyambar dengan cahayanya yang dasyat dalam sekejap. Dengan sambaran cahaya
yang tak sampai sedetik itu, orang yang berada di luar, di alam terbuka,
langsung terbakar mati. Setelah cahaya
itu, terdengar bunyi yang dasyat, seperti ada gempa bumi yang besar yang membuat
aku terperanjak dan tubuhku seperti dibanting ke lantai. Rumahku runtuh dalam
sekejap. Aku merasa sesak nafas. Aku sangat bersyukur karena rumahku terbuat
dari kayu sehingga aku dapat keluar dari reruntuhan kayu rumahku setelah
berusaha sekuat tenaga.
Sesudah keluar dari reruntuhan,
aku menyadari tubuhku penuh luka goresan dan berlumuran darah. Pakaian yang melekat di
tubuhku sobek-sobek. Saat aku melihat keadaan di sekelilingku, semua rumah telah
runtuh hanya terdengar teriakan minta tolong. Orang tidak mau keluar dari
runtuhan bangunan, terbakar begitu saja seperti daging terpanggang. Karena
hampir semua yang masih hidup terluka parah, tidak ada tenaga untuk menolong
satu sama lain. Masing-masing hanya bisa berusaha menyelamtkan diri, dan
bergerak tak tahu arah.
Aku dan ibuku bergerak
menuju tempat tebuka, sebuah taman yang dekat. Setiap orang yang aku temui saat
itu, mengalami luka bakar dengan rambut tegak berdiri. Tubuh manusia dengan kulit
terkelupas terurai, dengan mata yang tercopot keluar. Wajah para korban saat
itu banyak yang tidak bisa dikenali lagi. Sangat mengerikan melihat pemandang
saat itu. Semua orang ketakutan dan berusaha melangkah untuk menyelamatkan diri. Sementra itu api muncul di
mana-mana membakar reruntuhan bangunan. Semua menjadi korban dan tak ada yang
bisa memadamkan kobaran api. Kota Hiroshima menjadi lautan api.
Pada hari berikutnya
kota Hiroshima menjadi seperti kebun yang baru selesai dibakar. Hujan pun turun
seperti butiran-butiran hitam kelap. Asap hitam yang melambung ke udara
mengundang hujam hitam dan menghujani Hiroshima yang telah terbakar. Dengan
hujan ini, ada rasa gembira sedikit. Kami berusaha mendinginkan tubuh dangan
mandi air hujan yang kotor hitam yang mengandung radiasi atom itu. Kami melalui
malam itu di alam terbuka. Di sekitar terdengar tangisan akibat sakit dari luka
bakar, dan banyak yang tidak hidup lagi waktu pagi datang menyongsong.
Pada hari kedua itu aku
dan ibuku mulai mencari ayah. Kami
mencari ayahku yang saat itu sedang bekerja di dekat pusat meledaknya bom atom,
kami tetap mencarinya. Aku berkata pada ibuku, “Ibu, aku lelah, kita istirahat
dulu”. Ibuku berkata, “jangan menyerah anakku, ayo kita terus mencari ayah,
mungkin sebentar lahi kita bertemu orang yang bisa menolong kita”. Mendengar
perkataan ibu, semangatku kembali membara untuk mencari bantuan. Kami
menanyakan kabar ayah kami pada setiap orang yang kami temui, tapi tak ada yang
mengetahuinya. Dalam percarian ini, tiba-tiba aku mulai merasakan sakitnya
kakiku yang terusuk gelas.
Manusia yang masih bisa
bernafas yang saya temuai beruhasa beteriak “Air, air”. Setiap mendengar suara
manusia, “Tolong kasi air” yang mereka keluhkan. Mereka tidak mengeluh “Sakit”
atau “Pedih” tapi mereka selalu mengeluh “Haus”. Tubuh dan jiwa korban bom ini
“Haus”. Kami berpikir utuk, membuat pembakaran yang layak untuk sesama yang
telah meninggal. Kami mengumpulkan kayu dan menumpuk mayat di atasnya menyiram
dengan minyak tanah, lalu membakarnya. Dengan cara ini, mayat akhirnya menjadi
tulang terbakar. Wajah kota Hiroshima berubah menjadi seperti kuburan massal.
Hal yang sangat aku
syukuri adalah ubi jalar yang di tanam para tentara Jepang di bekas bangunan
rumah tentara, walaupun terkena bom atom, tetap bisa hidup dan membuahkan
hasil. Dengan itu orang yang masih hidup bisa makan ubi untuk menyambung hidup.
Namun setelah beberapa minggu berlalu, sesuatu yang menakutkan muncul. Mereka
yang kelihatan sehat dan tak terluka, tiba-tiba mengalami pendarahan hidung,
sakit perut dan rambut rontok lalu meninggal. Kemudian diketahui bahwa itu
adalah masih akibat radiasi bom atom. Kemudian tiba-tiba aku tak bisa membuka mataku karena banyak sekali asap.
Akhirnya aku tahu bahwa
ayahku telah meninggal seminggu kemudian. Sehari setelahnya ibuku juga
meninggal akibat radiasi. Mataku pun terkena radiasi. Setahun setelah tragedi itu,
aku menjadi phobia terhadap api karena semua inderaku mengingatkan betapa
menakutkan dan mengerikan api itu. Kini aku hidup dengan
penuh syukur bersama suami dan kedua anakku.
Deng Xiao Ping dan Kebijakan Ekonomi Cina
A. Deng
Xiaoping sebagai Tokoh Reformasi Cina
Deng Xiao Ping menaiki tangga politik hingga sampai ke puncak
setelah melalui jalan berliku, terjal, dan berbatu-batu. Ia pernah menjadi
teman dekat Mao, tetapi juga pernah menjadi lawan politiknya yang paling
dibenci. Ketika revolusi kebudayaan meletus pada tahun 1966, korban yang
pertama kali terbabat adalah Deng. Sampai-sampai Deng dipaksa bekerja di ladang
di desa-desa pedalaman dan tidur di kandang sapi.
Deng seorang komunis
tulen tetapi berbeda dengan Mao. Deng tidak menganggap politik sebagai panglima.
Bagi Deng, pandangan politik haruslah komunis, tetapi ekonomi tidak harus.
Sebab tujuan pembangunan ekonomi Cina adalah kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat. Tidak peduli apakah jalan yang ditempuh untuk itu ditempuh dengan jalan
kapitalis. Berkat pandangan-pandangan Deng yang kapitalis itulah reformasi
ekonomi di Cina Daratan bergemuruh.
Sejak kanak-kanak, sekalipun ia lahir dari
keluarga kaya, Deng peka terhadap penderitaan rakyat. Ia nyaris seperti budha
yang sedih melihat penderitaan orang lain. Orangtuanya pernah berharap
Xiansheng atau Deng kecil menjadi pendeta tetapi Deng memilih politik. Hanya
saja ia politikus yang menganggap politik bukan segala-galanya. Perhatian Deng
lebih pada ekonomi. Kecenderungan ekonominya memang sangat besar,
samapai-sampai ia tidak peduli, apakah jalan yang ditempuh melenceng dari
Marxisme-Leminimisme sehingga tidak disukai ketua Mao.
Dalam membangun ekonomi
Cina dia memiliki tantangan berat yang datang
dari Mao Zedong. Semua jabatan baik dalam partai maupun pemerintahan
ditarik. Deng menjadi sasaran hujatan dan harus diasingkan di pedalaman
Nanchang. Bahkan anak lelakinya Deng Pufang , seorang mahasiswa yang cerdas
mengalami siksaan yang berat. Mao memang tidak menghabisi Deng, konon Deng diselamatkan
oleh sahabatnya PM Zhou Enlai yang berhasil membujuk Mao agar Deng diampuni.
Lelaki kelahiran
Paifangchun, propinsi Sichuan ini, awal 1960 bersama Presiden Liu Shaoqi yang
berpandangan sama yaitu menciutkan anggaran partai komunis Cina untuk mengatasi
kelaparan yang melanda rakyat. Deng dan Shaoqi bisa agak bebas mengambil
kebijaksanaan karena waktu itu ia menjabat Sekjen Partai Komunis Cina sedang
Liu Shaoqi adalah presiden.
Namun sekapitalis atau
semoderatnya Deng Xiao Ping, ia masih seorang komunis yang tetap akan
menegakkan komunisme dan membela ideologi tersebut. Buktinya Deng Pula yang
memerintahkan tentara untuk memberantas para mahasiswa pengunjuk rasa di
Tiananmen karena dianggap sudah kelewat batas dan membahayakan sendi-sendi
komunisme. Orang kemudian tahu terpaksa atau tidak Deng bersekutu dengan
tokoh-tokoh garis keras militer untuk memerangi para pengunjuk rasa yang
sebagian besar mahasiswa. Para pengamat kemudian menyebut Deng seorang reformis
–konservatif.
Namun lepas dari
kekuatan dan kelemahannya, tidak bisa dipungkiri Deng XiaoPing adalah orang
besar Cina setelah Mao. Cita-citanya yang tak pernah padam adalah melihat Cina
yang kaya dan makmur. Orang tidak tahu persis apakah Deng tokoh yang
benar-benar moderat, yang jelas pada tahun 1970-an ia pernah membangun dinding
demokrasi.[1]
Disini rakyat boleh menyampaikan kata hati termasuk mengkritik partai dan
pemerintah. Ketika kritik-kritik itu mulai menyerang dirinya, sekitar 1979,
Deng memerintahkan agar para pengkritik itu ditangkap. Dinding demokrasi
akhirnya tak terlihat lagi.
B. Reformasi
Cina dan peran Deng Xiao Ping didalamnya
Berakhirnya reformasi kebudayaan
yang merupakan masa terkelam dalam sejarah Cina menjadi awal reformasi ekonomi
Deng Xiao Ping. Setelah Mao wafat pada September 1976, pemerintahan sementara
dikuasai oleh Hua Guofeng. Akhirnya Deng Xiao Ping kembali dipanggil untuk
mengimbangi kelompok empat. Kemudian Deng bersama kelompoknya melakukan
transformasi ekonomi menuju kapitalis, yang akhirnya membawa kemajuan-kemajuan
bagi Cina meskipun menghadapi berbagai tantangan juga.
Ada beberapa hal yang menjadi kunci
keberhasilan reformasi ekonomi Cina yaitu pertama Deng melakukan reformasi
secara hati-hati, bertahap, pragmatis dan kesabaran. Dalam melakukan reformasi,
Cina lebih dulu meletakkan arah reformasi dan tidak terburu-buru melihat hasil.
Hal ini tampak dari hasil yang baru dinikmati pada awal tahun 1990an, padahal
reformasi dimulai sejak 18 Desember 1978. Kedua keberhasilan Cina disebabkan
keberhasilam dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan hukum.
a.
Reformasi di bidang politik
Dalam bidang politik, Deng berhasil
mewujudkan stabilitas nasional yang penting dalam menunjang keberhasilan
pembangunan ekonomi, serta adanya dukungan politik terhadap kepemimpinan
nasional. Keberhasilan Cina mampu menghindari benturan sejarah, dengan mengakui
bahwa Cina telah tumbuh melalui tahapan revolusi, rekonstruksi, dan reformasi.
Jadi Cina mengakui bahwa keberhasilan hari ini tidak lepas dari modal sejarah
masa lalu. Itu sebabnya Cina mampu menempatkan pemimpin-pemimpin nasionalnya
pada tempat terhormat, apapun kesalahan dan kekeliruan yang telah dibuatnya
karena jasa mereka tidak bisa dihilangkan oleh kesalahannya. Akhirnya tidak ada
kebencian dan permusuhan antar generasi.
b.
Reformasi di bidang ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ini dimulai
ketika Den Xiaoping mengeluarkan kebijakan perombakan tata ekonomi RRC. Gagasan
perombakan ini dituangkan dalam gagasan empat bentuk modernisasi RRC. Empat
bentuk modernisasi ini mencakup bidang pertanian, industri, iptek, dan militer.
Gagasan ini dikemukakan pada sidang pleno ketiga kongres Sentral Komite ke –XI
Partai Komunis Cina (PKC) pada tahun 1978. Sidang ini menjadi arena kritik
kesalahan-kesalahan Mao Tse Tung dalam menangani berbagai masalah, termasuk
bidang ekonomi. Serangan tersebut terutama dilancarkan oleh Deng Xiaoping. Deng
Xiaoping melihat pertumbuhan ekonomi negara-negara tetangga terutama Jepang dan
Korea Selatan lebih maju dibandingkan dengan RRC. Sehingga memberi inspirasi
bagi Deng Xiaoping untuk merekomendasikan perombakan tata ekonomi RRC. Menurut
Deng Xiaoping hal ini perlu dilakukan karena kemunduran ekonomi RRC dapat
memberi peluang terhadap keresahan sosial di dalam negeri, hal ini juga dapat
memberi kesan dan citra negatif bagi RRC.
Reformasi ekonomi dimulai di sektor
pertanian. Pada tahun 1978, Deng kembali menghidupkan kebijakan sistem intensif
Liu Shaoqi yang diperkenalkan pada awal tahun 1960an. Kebijakan ini termasuk
pasar bebas, kepemilikan tanah pribadi, dan tanggung jawab petani dalam
mengatur tanah pertanian mereka sendiri menurut kontrak penetapan quota keluarga
setiap rumah tangga. Kebijakan ini menemukakan dua tipe kontrak (1) baochan
daohu, yang mengharuskan rumah tangga memenuhi quota negara dan keperluan
wilayahnya dan (2) baogan daohu, membolehkan rumah tangga untuk memperoleh
hasil produksi yang lebih setelah terlebih dahulu memenuhi kebutuhan negara dan
desanya.
Pemerintahan Deng juga menghapuskan
sistem komune rakyat dan diganti dengan pemerintahan administrasi setempat.
Keuntungan sistem ini adalah meningkatkan semangat petani untuk bekerja lebih
keras dan meningkatkan pendapatannya. Deng berhasil memperoleh dukungan dari
800 juta petani.
Deng Xiaoping juga lebih
mementingkan hal-hal yang tidak searah pemikiran Mao Tse Tung, seperti
penekanan pentingnya pertumbuhan ekonomi, pemberian kebebasan terbatas,
orientasi keuntungan material, pemekaran kembali nilai-nilai tradisional, dan
konfusianisme. Langkah selanjutnya yang dilaksanakan Deng Xiaoping adalah upaya
mengurangi pengaruh kebijakan Mao yang dianggap merupakan panghalang bagi
kebijakan modernisasi Reformasi di Cina hanya terbatas pada
reformasi ekonomi, dengan membuka ekonomi Cina dengan dunia luar,
memperkenalkan ekonomi pasar, dan mengundang investor asing ke Cina.[2]
Deng Xiaoping yang juga terkenal
sebagai seorang pragmatis mengajak para untuk meninggalkan sementara
masalah-masalah ideologi seperti masalah pertentangan kelas, penguasaan
alat-alat produksi secara ketat oleh negara, dan bentuk penerapan ideologi kaku
lainnya. Di sisi lain Deng Xiaoping mendorong RRC ke arah upaya-upaya
peningkatan produksi nasional meskipun perlu melakukan manajemen kapitalistik
yang sangat kontradiktif dengan ideologi komunis.
Langkah ekonomi reformasi Cina
diikuti dengan mengembangkan industri manufaktur, untuk memperluas dan
meningkatkan usaha kecil menengah dan wiraswasta. Bukan cuma reformasi di
pedesaan, reformasi di perkotaan juga
dilakukan dengan memprioritaskan untuk memperkuat perusahaan negara dengan
memisahkan kepemilikan dari fungsi operasional, memperkenalkan sistem tanggung
jawab kontrak perindustrian, serta perusahaan-perusahaan besar milik negara
dapat dengan sukarela menjadi perusahaan bersama dengan tanggung jawab yang
dibatasi.
Cina
memprioritaskan kepada sektor ekonomi yang dapat menghasilkan
pertumbuhan yang pesat tanpa intervensi pemerintah yang besar. Cina juga
membuka untuk penanaman modal asing (PMA). Untuk membawa Cina ke dalam
perekonomian global, kebijakan yang diambil adalah kebijakan pintu terbuka
(Kaifang Zhenzheb). Tujuan kebijakan ini adalah untuk memperlancar jalannya
modernisasi melalui pengembangan teknologi dan kemampuan serta menarik para
investor. Selain itu, kebijakan pintu terbuka juga menerapkan 3 cara alih
teknologi yaitu joint venture counter trade dan zona eksklusif
khusus. Hasilnya adalah ekspor dan produksi Cina meningkat dengan tajam dan
dalam waktu yang singkat tanpa pengeluaran dana pemerintah yang besar.
Reformasi ekonomi di bidang
administrasi juga dilakukan bertahap dan berhasil mengatasi hiperinflasi dan
depresiasi. Pemerintah juga mendirikan lembaga-lembaga yang memungkinkan untuk
mengendalikan inflasi, juga pembaharuan sistem perbankan dan pengembangan pasar
modal.
c.
Reformasi di bidang budaya
Untuk menciptakan kondisi masyarakat
yang mampu mendukung reformasi ekonomi, Cina juga melakukan reformasi budaya
yang dikenal dengan “Liberalisasi Pikiran”. Masyarakat Cina adalah masyarakat
yang kokoh mempertahankan nilai-nilai tradisional, terutama pengaruh
konfusianisme yang kuat pada petani-petani tradisional. Pengaruh yang kuat ini
disebabkan rentang sejarah panjang, disamping Cina merupakan negara agraris
dengan petani yang mencapai hampir 80% dari penduduk Cina. Reformasi ini
dimaksudkan untuk menyesuaikan sisi-sisi pengaruh konfusianisme dan budaya
petani tradisional yang kurang sesuai dengan semangat pembangunan Cina.
Di satu sisi liberalisasi pikiran
menentang konsep perekonomian terencana dan terpusat yang dianggap unggul,
pengendalian badan-badan usaha oleh pemerintah serta konsep sama rata yang
tidak sejalan dengan konsep laba atau bisnis. Di sisi lain, liberalisasi pikiran mendorong
masyarakat Cina untuk mengaktualisasikan diri, aktualisasi diri itu merupakan
sikap yang bertentangan dengan ajaran konfusianisme yang menekankan ajaran
kebersamaan. Oleh sebab itu Deng mengatakan bahwa “kaya adalah mulia’. Selain
itu, liberalisasi pikiran bertujuan untuk mengikis sikap petani tradisional
yang pada umumnya cepat puas dan berpedoman bahwa hidup bukan untuk bekerja,
tetapi bekerja untuk hidup sehingga kerja tidak untuk mencapai prestasi.
d. Reformasi
di bidang Hukum
Bagi Cina yang amat penting adalah
bagaimana mereka mengawali reformasi dengan penegakan hukum yang konsisten dan
keteladanan poemimpin. Hukum bukan untuk dikompromikan, tetapi dilaksanakan
dengan teguh. Hukum harus dipaksakan, kesadaran baru timbul yang baru kemudian
menjadi kebiasaan. Hukum berlaku bagi semua, termasuk juga
pemerintah-pemerintahnya.
Antropologi: batasan, pengertian, dan ruang lingkup
A.
Pengertian Antropologi
Antropologi sebagai salah satu bidang keilmuan
memiliki perbedaaan dengan disiplin ilmu lainnya baik dari segi ruang lingkup,
pendekatan, pokok perhatian, dsb. Antropologi mencoba untuk mencari jawaban
siapakah dan apakah manusia itu meski tidak dapat didefinisikan secara
terbatas.
Bila dikaitkan dengan keragaman etnis di
Indonesia, antropologi sangat bermanfaat untuk memahami kemajemukan (perbedaan)
yang terdapat pada masyarakat Indonesia sehingga menimbulkan rasa persatuan dan
kesatuan serta cinta tanah air. Antropologi, secara etimologis berasal dari
kata Antropos, yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu.
Pengertian Antropologi menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut :
- Ralfh L
Beals dan Harry Hoijen : 1954: 2
Antropologi
adalah ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa yang dikerjakannya.
- Tulian
Darwin
The origin
of spicies” Antropologi fisik berkembang pesat dengan melakukan penelitian-penelitian
terhadap asal mula dan perkembangan manusia. Manusia asalnya monyet, karena
makhluk hidup mengalami evolusi. Antropologi ingin membuktikan dengan melakukan
berbagai penelitian terhadap kera dan monyet di seluruh dunia.
- William
A. Haviland
Antropologi
adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian
yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
- David
Hunter
Antropologi
adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia.
- Koentjaraningrat
Antropologi
adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka
warna, bentuk fisik masyarakat serta
kebudayaan yang dihasilkan.
- Harsojo
dalam bukunya yang
berjudul “Pengantar Antropologi”
(1984)
Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai
makhluk masyarakat.
- Conrad
Phillip Kotak dalam bukunya yang
berjudul “Anthropology, the
Exploration of Human Diversity” (1991)
Antropologi merupakan studi terhadap semua masyarakat, dari masyarakat
yang primitif (ancient) hingga masyarakat modern, dari masyarakat sederhana
hingga masyarakat yang komplek.
Jadi antropologi memandang manusia sebagai sesuatu yang kompleks dari segi fisik,
emosi, sosial, dan kebudayaannya. Antropologi sering pula disebut sebagai ilmu
tentang manusia dan kebudayaannya.
- Ruang Lingkup Antropologi
Ilmu Antropologi dapat dikelompokkan
ke dalam cabang ilmu humaniora karena kajian antropologi fokus kepada manusia dan
kebudayaannya. Ilmu antropologi berbeda dari disiplin-disiplin lain tentang
manusia karena ilmu antropologi lebih luas ruang lingkupnya. Ilmu ini dimaksudkan sebagai ilmu yang khusus
dan langsung menyoroti segala jenis manusia dan manusia dalam semua zaman.[1]
Jadi para ahli antropologi berusaha memperluas ilmu yang mendalami tentang
manusia, melalui pendekatan perbandingan, maupun pendekatan historis terhadap
kebudayaan diseluruh dunia. Setiap bagian dari dunia yang pernah didiami oleh
manusia menarik perhatian para ahli antropologi.
Para ahli antropologi
pada zaman dahulu tidak demikian luas dan komprehensif dalam bidang
perhatiannya, dibandingkan dengan zaman sekarang; pendalaman mengenai peradaban
negara-negara barat serta perhatian tentang perhatian masyarakat-masyarakat
komplek dengan sejarahnya yang sudah tercatat, diserahkan kepada disiplin ilmu
yang lain. Berlainan dengan zaman sekarang, banyak ahli antropologi yang
bekerja di desa-desa yang primitif maupun di kota-kota industri.
Ciri yang utama dari
ilmu antropologi adalah pendekatan secara menyeluruh yang dilakukan terhadap
manusia, semua aspek dari pengalaman-pengalaman manusia. Misalnya dalam menulis
tentang suatu kelompok manusia, ahli antropologi juga menggambarkan suatu
bagian sejarah daerah manusia itu, lingkungan hidup, cara kehidupan keluarga,
pola pemukiman, sistem politik dan ekonomi, agama, gaya kesenian dan
berpakaian, segi-segi umum bahasa dan sebagainya.
Hal-hal yang ingin
diketahui dalam antropologi adalah ciri khas yang dimiliki bersama oleh satu
bangsa tertentu. Penduduk yang diteliti para ahli antropologi seringkali
merupakan suatu masyarakat tunggal, artinya bangsa yang tinggal di suatu daerah
dan mempunyai satu bahasa yang sama. Namun adakalanya penduduk yang diteliti
oleh para ahli antropologi mungkin lebih besar atau lebih kecil daipada satu
masyarakat tunggal. Jadi perhatian perhatian seorang ahli antropologi biasanya
adalah untuk menguraikan perbedaan diantara bangsa-bangsa, menjelaskan apa
sebabnya bangsa-bangsa mempunyai ciri-ciri bersama tertentu sedangkan mengenai
ciri-ciri yang lain terdapat perbedaan.
Menurut
Kontjaraningrat, antropologi di Indonesia hampir tidak terikat oleh tradisi
antropologi manapun dan belum mempunyai tradisi yang kuat. Oleh karena itu
seleksi dan kombinasi dari beberapa unsur atau aliran dapat dipilih sesuai
dengan kebutuhan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi.
Ruang lingkup dan kajian antropologi memfokuskan kepada lima masalah di
bawah ini, yaitu:
- masalah sejarah asal dan perkembangan manusia dilihat dari ciri-ciri
tubuhnya secara evolusi yang dipandang dari segi biologi;
- masalah sejarah terjadinya berbagai ragam manusia dari segi ciri-ciri
fisiknya.
- masalah sejarah asal, perkembangan, serta penyebaran berbagai macam
bahasa di seluruh dunia;
- masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya beragam kebudayaan di
dunia;
- masalah mengenai asas-asas kebudayaan manusia dalam kehidupan
masyarakat-masyarakat suku bangsa di dunia.
Berdasarkan penggolongan masalah
tersebut, ilmu antropologi terbagi ke dalam 5 cabang ilmu yaitu:
- Paleoantropologi
- Antropologi
Fisik
Keduanya lebih dikenal sebagai Antropologi Fisik dalam arti "luas" - Prasejarah
- Etnolinguistik
- Etnologi
Ketiga terakhir secara luas dikenal dengan sebutan Antropologi Budaya atau Antropologi Sosial.
Untuk lebih memahami ruang lingkup
dari ilmu antropologi, orang harus mengetahui tentang ilmu pengetahuan yang
merupakan cabang-cabangnya. Berikut
ilmu-ilmu yang merupakan cabang dari ilmu Antropologi
1.
Antropolgi Fisik
a.
Paleoantropologi
b.
Somatologi
2.
Antropologi Budaya
a.
Prehistori
b.
Etnolinguistik
c.
Etnologi
1) Deskriptif integration (Antropologi
Diakronik/Etnologi)
2) Generalizing Approach (Antropologi
Sinkronik/Sosial)
d.
Etnopsikologi
e.
Antropologi Spesialisasi
1)
Antropologi Perkotaan
2)
Antropologi Ekonomi
3)
Antropologi Politik
4)
Antropologi Pendidikan
5)
Antropologi Kesehatan
6)
Antropologi Kesehatan Jiwa
7)
Antropologi Kependudukan
f.
Antropologi Terapan
Sumber :
Koentjaraningrat; 1981 hal. 25
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai mahluk fisik yang
berkembang dan hendak ditentukannya bagaimana dan apa sebabnya bangsa-bangsa berbeda
menurut keadaan fisiknya. Pertanyaan-pertanyaan yang menyolok dalam antropologi
fisik adalah tentang munculnya manusia dan perkembangannya (paleontologi
manusia) dan bagaimana manusia pada masa
sekarang secara biologis berbeda (variasi manusia).
Paleoantropologi adalah bagian dari antropologi fisik yang menelaah
tentang asal usul atau terjadinya dan perkembangan mahkluk manusia. Obyek
penelitiannya adalah fosil manusia (sisa-sisa tubuh manusia yang telah membatu)
yang terdapat dalam lapisan-lapisan bumi.
Somatologi adalah bagian dari antropologi fisik yang menelaah
tentang variasi atau keanekaragaman ras manusia melalui ciri-ciri tubuh manusia
secara
Keseluruhan (ciri-ciri
genotipe dan fenotipe ).
Antropologi Budaya adalah
cabang antropologi umum yang berupaya
mempelajari kebudayaaan pada
umumnya dan beragam kebudayaan pada
umumnya dan beragam
kebudayaan dari berbagai bangsa di seluruh
dunia. Ilmu
ini mengkaji bagaimana
manusia mampu berkebudayaan dan mengembangkan
kebudayaanya dari masa ke masa.
Fokus yang dipelajari oleh ilmu ini
adalah cara
hidup manusia dalam
memelihara dan mengubah lingkungannya.
Cara hidup ini
diperoleh manusia melalui
proses belajar (sosialisasi) dan pengalaman hidup.
Prasejarah atau prehistori
mempelajari sejarah perkembangan dan
persebaran semua kebudayaan manusia sebelum mengenal
tulisan. Secara umum sejarah perkembangan umat manusia dapat dibagi ke dalam
dua bagian. Pertama, masa sejak munculnya mahkluk manusia sekitar 800.000 tahun
yang lalu hingga masa dimana kebudayaan manusia belum mengenal tulisan dan
kedua adalah masa kebudayaan manusia setelah mengenal tulisan.
Etnolinguistik (linguistic antropology) adalah salah satu cabang
antropologi budaya yang secara spesifik mengkaji masalah bahasa. Etnolinguistik
mempelajari timbulnya bahasa, bagaimana terjadinya variasi dalam bahasa serta
penyebaran bahasa umat manusia di dunia. Bahasa memiliki fungsi sebagai media
transisi (sosialisasi) unsur-unsur kebudayaan dari satu generasi ke generaasi
berikutnya. Karena fungsinya itu, bahasa menjadi salah satu unsur penting untuk
dipelajari oleh antropologi.
Etnologi adalah bagian dari
antropologi budaya yang mencoba menelusuri
asas-asas
manusia dengan meneliti seperangkat pola kebudayaan suatu suku bangsa yang
menyebar di seluruh dunia. Obyek penelitiannya adalah pola kelakuan masyarakat
( adat istiadat, kekerabatan, kesenian, dsb) serta dinamika kebudayaan (
perubahan, pelembagaan dan interaksi).
Etnopsikologi adalah sebuah kajian
antropologi yang menggunakan konsep-konsep psikologi dalam proses analisanya.
Atas dasar kajiannya terhadap kepribadian suatu suku bangsa ini, para ahli
antropologi juga dapat mengkritisi beberapa teori psikologi yang dihasilkan
atas dasar suatu penelitian pada masyarakat Eropa. Atas dasar kajiannya
terhadap masyarakat diluar Eropa, beberapa teori psikologi yang ada saat itu
ternyata belum tentu dapat diterapkan atau berlaku secara universal. Oleh
karena itu, masih perlu kehati-hatian dalam menerapkannya untuk mengkaji
masalah kepribadian umum pada masyarakat di luar Eropa.
Antropologi Spesialisasi, beragamnya
keperluan dalam memahami suatu masalah menyebabkan para ahli sosial termasuk
antropologi mencoba lebih memfokuskan
pada bidang-bidang tertentu. Kebutuhan pemecahan masalah pada
bidang-bidang tertentu tersebut menyebabkan munculnya kekhususan-kekhususan
pada antropologi. Dalam rangka itu, para ahli antropologi seringkali perlu
meminjam konsep-konsep yang digunakan oleh ilmu-ilmu lainnya. Beberapa
perkembangan antropologi yang menjurus pada lahirnya bidang-bidang spesial dari
antropologi seperti antropologi ekonomi, antropologi politik, antropologi
kependudukan.
- Antropologi Ekonomi
Pada tahun 1930-1n seorang
ahli antropologi Inggris R. Firth memulai meneliti gejala ekonomi pedesaan
seperti masalah pemodalan, pengerahan tenaga kerja, sistem produksi, pemasaran
sistem pertanian dan perikanan. Di Indonesia, beberapa kajian Antropologi cukup
banyak mendapat perhatian terutama upaya-upaya para ahli maupun para sarjana
berusaha memahami masalah perekonomian para petani, nelayan, masyarakat di
sekitar hutan, masyarakat meramu di Papua, dsb.
- Antropologi Politik
Perbedaan asas-asas dalam
menyelenggarakan pemerintahan pada masyarakat modern (industri) dengan
masyarakat non industri menjadi perhatian para ahli antropologi yang secara
khusus memperhatikan masalah politik lokal (tradisional). Perhatian ahli
antropologi terhadap gejala-gejala politik atau pemerintahan semacam itu telah
melahirkan satu kajian ilmu antropologi yang disebut antropologi politik.
c.
Antropologi kependudukan
Antropologi
kependudukan merupakan salah satu sub antropologi yang lahir cukup baru, yaitu
ketika dunia menganggap penting untuk masalah-masalah kependudukan. Berbagai
kendala yang ditemui di lapangan dalam upaya menjalankan program kependudukan,
seperti program KB di Indonesia, telah membawa para ahli antropologi untuk ikut
membantu memecahkan persoalan kependudukan tersebut. Diketahui bahwa beberapa
kendala yang menghambat kelancaran program-program kependudukan tersebut adalah
disebabkan oleh latar belakang dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Atas
dasar ini berkembanglah metode dan pendekatan antropologi yang secara khusus
digunakan untuk memahami gejala kependudukan. Spesifikasi baru dari antropologi
ini dikenal dengan antropologi kependudukan.
- Antropologi kesehatan
Antropologi kesehatan lahir ketika masyarakat
dunia sadar akan pentingnya upaya untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan.
Ledakan penduduk yang cukup tinggi diiringi pula oleh munculnya masalah
kesehatan (masalah sanitasi lingkungan, penyakit epidemi, dll). Berbagai
kendala yang ditemui di lapangan dalam upaya menjalankan program kesehatan,
telah membawa ahli antropologi dan sosiologi untuk ikut membantu memecahkan
persoalan kesehatan tersebut. Beberapa kendala yang menghambat kelancaran
program-program kesehatan tersebut disebabkan oleh latar belakang dan kondisi
sosial budaya masyarakat yang berbeda dalam melihat konsep sehat bagi ibu dan
anak.
Berkembangnya antropologi Spesialisasi memunculkan antropologi terapan.
Antropologi Terapan adalah antropologi yang langsung diaplikasikan karena
dibutuhkan untuk keperluan tertentu. Gejala pembangunan masyarakat sejak Perang
Dunia II membutuhkan bantuan berbagai disiplin ilmu termasuk antropologi di
dalamnya. Dalam antropologi, antropologi pembangunan merupakan salah satu
bidang ilmu yang tergolong ke dalam antropologi terapan. Sebagai ilmu terapan
maka penggunaan metode-metode, konsep-konsep, dan teori-teori antropologi,
misalnya, diterapkan untuk lebih memahami masalah-masalah pedesaan, masalah
pendidikan, adopsi teknologi oleh para petani, masalah kehidupan para buruh
pabrik, dsb. Hasilnya adalah berupa data-data yang dapat digunakan sebagai
masukan dalam pembuatan kebijakan pemerintah.
Ihromi, T.O. 2006.
Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia halaman
2
http://photo.goodreads.com/books/1290006695l/9719459.DAFTAR
PUSTAKA
Ihromi,
T.O. 2006. Pokok-Pokok Antropologi
Budaya. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Kartika S. Hardjanti, S.Pd., Materi Ajaran Antropologi pada Suspan Sesko
Angkatan tahun 2007.
Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu
Antropologi. Jakarta : Aksara Baru
Langganan:
Postingan (Atom)